NTTKreatif, WAIKABUBAK – Kasus pembunuhan terhadap Emilyana Yohanes (51) di Desa Lingu Lango, Kecamatan Tana Righu  Kabupaten Sumba Barat, mendapat perhatian serius dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumba Barat. Wakil rakyat itu siap mengawal kasus tersebut hingga terang benderang.

Proses penangan kasus pembunuhan terhadap Emilyana Yohanes yang dilakukan oleh penyidik Polres Sumba Barat diduga terdapat kejanggalan, sehingga keluarga Emiliana Yohanes mendatangi kantor DPRD Sumba Barat untuk mengadukan keadilan hukum yang menurut mereka belum terwujud. Kedatangan keluarga korban ini, disambut baik oleh Ketua Komisi A, Dominggus Ratu Come, bersama anggota komisi serta beberapa anggota komisi lainnya yang juga turut hadir dalam rapat tersebut, pada Senin (17/3/2025) kemarin. Tujuan kedatangan mereka di lembaga yang terhormat ini, untuk menyampaikan harapan, agar kasus ini ditangani secara transparan  dan adil oleh pihak penegak hukum.

Keluarga korban menyampaikan kronologi kejadian terhadap kasus tersebut. Kasus ini bermula, ketika korban awalnya  pergi menagih utang di Kampung Molina, Dusun IV, Desa Lingu Lango, pada Kamis (23/1/2025) petang.

Korban sempat singgah di rumah anak perempuannya yang tidak jauh dari rumah tempat menagih utang, usai makan malam, korban pun pamit pulang ke rumah suaminya. Hingga pukul 20.00 Wita, korban belum juga pulang ke rumah, sehingga suami bersama keluarga berusaha mencari korban.

Korban baru ditemukan keesokan harinya dalam keadaan sudah meninggal dunia dan tanpa busana di kebun Kalembukei.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Loli lalu dilimpahkan ke Polres Sumba Barat. Namun, dalam perjalanan kasus ini dinilai tidak ptofesional dalam penanganan yang dilakukan oleh Penyidik Polres Sumba Barat. Hingga akhirnya keluarga mendatangi DPRD Sumba Barat guna menyampaikan sejumlah kejanggalan.

“Penanganan kasus kematian ibu Emiliana Yohanes oleh pihak penegakan hukum Polres Sumba Barat di warnai kejanggalan, tidak serius melakukan pengusutan Kasus tersebut,” ungkap Nyong Poety, salah seorang yang mewakili keluarga korban.

Ruben Nyong Poety menyampaikan, kalau kasus pembunuhan terhadap Emeliyana Yohanes terdapat banyak kejanggalan. Menurutnya, penyidik Polres Sumba Barat tidak profesional dalam penanganan kasus tersebut.

Nyong Poety menuturkan, setelah keluarga korban memantau dan mengikuti, pihaknya menduga ketidakjujuran pihak kepolisian dalam hal ini penyidik Polres Sumba Barat.

“Setelah kami memantau, mengikuti, melihat, dan mendengar, sepertinya keseriusan dari aparat penegak hukum dalam hal ini penyidik Polres Sumba Barat untuk mengungkap kasus pembunuhan ini, sepertinya, nyawa manusia tidak ada harganya. Nyawa manusia disamakan seperti seekor binatang,” kata Nyong Poety dengan nada keras di dalam ruang sidang Komisi A DPRD Sumba Barat.

“Kalau ini didiamkan, kapan Sumba Barat akan maju kalau proses penegakan seperti ini. Dan akan terulang pembunuhan yang keji seperti ini,” tukasnya lagi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin Redaksi NTT Kreatif.