NTTKreatif, LARANTUKA – Siang itu, terik matahari menyelimuti kawasan Lewoingu, Eputobi, Kabupaten Flores Timur.

Di lokasi tersebut terdapat ratusan warga yang diungsikan akibat erupsi Gunung Lewotobi.

Mereka berasal dari sejumlah desa yang terdampak erupsi hebat pada tanggal 3 November 2024 lalu.

Mereka pun kemudian ditempatkan di tenda-tenda pengungsi yang sudah dibangun oleh Pemerintah, Polri/TNI sebelumnya.

Tak banyak aktivitas yang terlihat saat NTTKreatif.com menjambangi tempat itu, hanya segerombolan anak-anak yang memaksa diri bermain bola di halaman sekolah yang kini penuh tenda tersebut.

Tawa dan teriakan dengan bahasa daerah terdengar jelas kala mereka saling berebut bola yang bergulir.

Tidak ada wajah sedih yang terlintas di muka mereka. Mereka seolah lupa kalau mereka pernah alami situasi genting yang nyaris membuat mereka kehilangan nyawa.

Iya peristiwa hebat erupsi Gunung Lewotobi di malam itu bagi kebanyakan korban erupsi dianggap begitu mencekam dan menakutkan.

Bayang-bayang lava pijar dan batu berukuran besar disertai gemuruh hebat pun belum lengkang di ingatan meraka membuat mereka begitu trauma hingga kini.

Bahkan beberapa diantaranya mencoba untuk menghindar kala ada yang menyinggung soal kejadian tersebut.

Iya trauma memberikan mereka kesan untuk cepat melupakan daripada terus terbawa ingatan kelam tersebut apalagi erupsi itu memakan korban jiwa 9 warga.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin Redaksi NTT Kreatif.