NTTKreatif, TAMBOLAKA – Publik Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), NTT tentu masih belum lupa dengan kasus dugaan korupsi Dana BOS yang melibatkan Soleman Lende Dappa (SLD) sebagai ketua Yayasan Tunas Timur (Yatutim) yang mencuat pada medio 2024 lalu.

Kasus ini sendiri pertama kali terungkap usai salah satu pemerhati pendidikan membuka borok Yatutim yang getol ‘merampok’ uang pendidikan dengan memanfaatkan Dana BOS yang diterima sekolah-sekolah di bawah yayasan yang dipimpin SLD itu.

Alibinya sederhana, SLD bersama sejumlah koleganya tega melakukan penggelembungan data siswa di sekolahnya itu. Menurut pemerhati pendidikan tersebut, setidaknya ada 12 SD di SBD yang menjadi korban dari ketamakan seorang SLD.

Bahkan menurut dia, dalam melancarkan aksinya tersebut SLD tidak sendiri. Dirinya dibantu oleh sejumlah pihak lainnya diantaranya, bendahara DGL hingga Dewan Pengarah, FB. Belakangan baru diketahui, DGL dan FB adalah keluarga dekat SLD.

Ketiganya disebut bekerja sama dalam menggelembungkan jumlah siswa dengan total siswa mencapai 3.211 siswa sejak Tahun 2015 pada 12 SD.

Sementara data riil di 12 sekolah itu sebanyak 418 siswa yang lulus sejak tahun 2021, sehingga total keseluruhan siswa yang mendapat dana bos itu sebanyak 3.629.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin Redaksi NTT Kreatif.