NTTKreatif.com, WAIKABUBAK – Pasca insiden penganiayaan dan pengrusakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab di ruang IGD RSUD Waikabubak, yang terjadi pada tanggal 24 Januari 2025 pekan lalu, Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, menggelar rapat bersama pimpinan RSUD Waikabubak, pada Jumat (31/01/2025). Rapat ini juga dihadiri oleh Asisten I, dan II, serta pihak terkait di RSUD Waikabubak.

Dalam rapat tersebut, Bupati menyoroti manajemen RSUD, khususnya dalam aspek keamanan. Bupati Yohanis Dade menegaskan bahwa insiden serupa tidak boleh terulang kembali. Bupati Jhon Dade meminta Direktur RSUD untuk segera membenahi kinerja staf serta pimpinan bagian-bagian perangkat kerja di RSUD Waikabubak.

Bupati Jhon Dade juga menegaskan bahwa bagian keamanan tidak boleh kalah dengan tindakan kejahatan, mengingat mereka dilindungi oleh undang-undang. Bupati Yohanis Dade menyayangkan bahwa pada saat kejadian, CCTV di RSUD tidak berfungsi. Oleh karena itu, Bupati Yohanis Dade memerintahkan agar CCTV segera diaktifkan.

Selain itu, Bupati Yohanis Dade menyoroti pentingnya administrasi yang tertata dengan baik, pemanfaatan dana yang sesuai dengan peruntukannya, serta kesejahteraan tenaga kesehatan yang harus diperhatikan berdasarkan kinerja para Nakes. Ia menegaskan bahwa tenaga kerja BLUD yang boleh bekerja di RSUD harus berasal dari Sumba Barat, dan tidak akan mentoleransi tenaga kerja yang tidak disiplin.

Terkait perjalanan dinas, Bupati Jhon Dade menginstruksikan agar semua perjalanan dinas harus dilaporkan kepada Bupati, mengingat adanya temuan dari BPK. Bupati Yohanis Dade juga menekankan bahwa pelayanan kepada pasien harus merata tanpa pengecualian, serta meminta agar masalah utang piutang RSUD segera dituntaskan dan sistem absensi ditertibkan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin Redaksi NTT Kreatif.