NTTKreatif.com, TAMBOLAKA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Yulius Kaleka mendukung penuh program Bupati SBD dalam mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Salah satunya Pustu sebagai tempat pelayanan terdekat bagi masyarakat.

Namun begitu, Dinkes SBD kini mengalami kendala karena sejumlah pustu sedang dalam kondisi yang rusak.

Menurut Yulius, kerusakan tersebut disebabkan oleh usia gedung.

Bahkan sebutnya, kerusakan itu juga terjadi karena tidak dimanfaatkan.

Meskipun demikian, Yulius mengaku pihaknya berkomitmen akan mengoptimalkan kendala itu hingga membenahi pustu yang menyebar di wilayah SBD.

“Wajib, karena memang untuk mendekatkan pelayanan, pustu kita akan optimalkan lagi. Kita sangat dukung sekali. Banyak yang sudah rusak karena usia dan juga karena tidak dimanfaatkan, tapi itu sudah pasti kita melakukan pembenahan,” ungkap Yulius, Dikutib NTTKreatif.com dari timexntt.id. saat ditemui pada Senin tanggal 3 Maret 2025 kemarin.

Menurutnya, pengembangan pustu di Sumba Barat Daya, sebagai lini terdepan.

Hal itu juga sinkron dengan program Kementerian Kesehatan sebutnya.

Kendati dihadapkan dengan efesiensi anggaran, Yulius menganggap hal itu bukan sebagai penghambat.

Karena menurutnya, banyak cara atau strategi dalam mewujudkan program tersebut.

“Program ini juga searah dengan kementerian kesehatan supaya pustu dikembangkan sebagai lini terdepan sehingga tidak menumpuk di Puskesmas. Yang Ibu Bupati sampaikan tadi tidak soal. Memang ada efesiensi tapi kita punya cara untuk melaluinya tanpa menyerah,” katanya.

Sementara itu katanya, demi meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat,  disetiap pustu wajib adanya satu perawat dan satu bidan yang menempati.

Hingga kini menurutnya, Dinkes SBD mempunyai tenaga PNS, P3K, tenaga kontrak dan tenaga sukarela.

Namun, untuk tenaga P3K yang siap mengabdi sebutnya, akan direkomendasikan oleh pihaknya supaya ditempatkan disetiap pustu.

Sementara, tenaga sukarela akan dikembalikan ke Puskesmas asal, sesuai dengan alamat mereka masing-masing.

Hal itu dilakukan menurutnya, agar mereka dapat menjalankan tugas dengan efektif.

“Di pustu wajib satu bidan satu perawat. Kita akan pelan-pelan benahi terus. Khusus tenaga sukarela kita akan kembalikan ke Puskesmas sesuai alamat mereka, sehingga nanti mereka juga akan bertanggung jawab terhadap wilayah mereka.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin Redaksi NTT Kreatif.