NTTKreatif, Tambolaka – Dari kejauhan lahan di punggung bukit itu terlihat hijau dgn tanaman yg berderet rapi memanjakan mata. Menakjubkan, itulah kesan pertama yang dirasakan nttkreatif.com ketika bertandang ke kebun tomat milik Robertus Simson Mere, warga Desa Tema Tana, Kecmatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Jumad, 11 April 2024.
Betapa tidak, bukit yang begitu curam, telah disulap menjadi lahan untuk budidaya tanaman tomat. Tidak main-main, enam ribuan pohon tomat berjejer rapi sepanjang lereng bukit sampai ke puncak.
Mungkin bagi kebanyakan petani tomat, populasi enam ribuan tanaman tomat terdengar biasa saja, tapi dengan melihat kondisi lahan di punggung bukit seperti ini, hal ini tentu membutuhkan energi ekstra namun tidak bagi Robertus Simson Mere, S.Pd. Dirinya mampu menyulap lahan kering itu jadi kebun tomat.
Robertus Simson Mere, S.Pd atau kerap disapa Simson Mere adalah lulusan Sarjana Pendidikan Matematika. Setelah menamatkan pendidikan pada 2018 silam, ia kembali ke Sumba dan sempat menjadi guru honorer pada sebuah SMP sesuai jurusan ijazah sarjananya. Karena alasan honor yang terbilang kecil, Pembina Umat II Stasi Elolara ini memilih resign dari sekolah dan memulai menggeluti hobinya yakni bercocok tanam.
Ketika ditemui di kebun tomatnya, pria lajang ini menuturkan bahwa beliau mulai menggeluti dunia pertanian sejak tahun 2019.
“Saya sudah sempat mengajar di sebuah SMP sesuai latar belakang pendidikan saya yaitu Pendidikan Matematika. Tapi kerena honornya tidak seberapa, memang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya memutuskan untuk resign dan mulai menggeluti pertanian. Keputusan untuk berhenti mengajar bukanlah perkara sederhana karena keluarga bahkan masyarakat sulit menerima kenyataan bahwa seorang Sarjana harus urus kebun,” ungkap mantan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Wewewa Timur pada Pemilu dan Pilkada tahun 2024 ini.
“Saya pernah tanam buncis, kacang panjang, cabai, dan sekarang ini tomat. Hasilnya saya bisa beli motor, bangun rumah sederhana, dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya lagi.
Simson Mere kemudian mengajak nttkreatif.com untuk berkeliling di kebun tomatnya, sambil mengingatkan agar berhati-hati karena tingkat kemiringan lahan yang sangat curam. Salah langkah bisa terguling sampai di lereng bukit.
|