NTTKreatif, LARANTUKA – Wajahnya kini mulai dipenuhi garis-garis halus, tanda perjalanan waktu yang tak bisa dilawan.

Rambut yang dulu hitam lebat, kini perlahan memutih, menjadi saksi bisu atas tahun-tahun yang telah berlalu.

Ia adalah ibu, sosok yang dulu selalu kita panggil dengan penuh kegembiraan, yang kini mulai menua seiring berjalannya waktu.


Ibu adalah pilar keluarga yang tak pernah tergoyahkan. Meski usianya terus bertambah, semangat dan kasih sayangnya tak pernah pudar.

Baca Juga  Dipercaya Bawa Baki di HUT RI, Transalti Mada Kaka: Saya Bangga

Ia selalu menjadi tempat pulang yang hangat, dengan pelukan yang mampu menghilangkan segala lelah dan kesedihan. Senyumnya mungkin tak lagi secerah dulu, tapi ketulusan yang terpancar dari matanya tetap sama, memancarkan cinta yang tak terbatas.

Di usianya yang sekarang, ibu mungkin lebih sering duduk di kursi favoritnya, menikmati secangkir teh hangat sembari mengenang masa-masa lampau.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten apapun tanpa seizin Redaksi NTT Kreatif.
1 2 3

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan