NTTKreatif, LARANTUKA – Rencana pemekaran wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan usulan pembentukan beberapa Daerah Otonomi Baru (DOB) kembali menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Rencana ini mendapat penolakan dari berbagai pihak yang khawatir akan dampak negatifnya terhadap pemerintahan dan masyarakat setempat. Penolakan ini juga terkait dengan kekuatan oligarki yang dianggap semakin mengakar di NTT.
Masyarakat NTT, khususnya di wilayah-wilayah yang diusulkan untuk dimekarkan, menyuarakan penolakan mereka terhadap rencana pemekaran ini. Mereka berpendapat bahwa pemekaran wilayah hanya akan menambah beban administrasi dan biaya, tanpa memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Kekuatan oligarki dianggap sebagai faktor utama yang mendorong rencana pemekaran ini untuk kepentingan segelintir elit.
Penolakan ini juga datang dari beberapa tokoh masyarakat dan organisasi lokal. Mereka menilai bahwa pemekaran wilayah hanya akan memperparah masalah korupsi dan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya. Selain itu, mereka juga khawatir bahwa pemekaran akan memicu konflik antarwilayah yang dapat mengganggu stabilitas daerah. Kekuatan oligarki disebut-sebut sebagai aktor di balik rencana pemekaran ini.
|